Tuesday, 16 October 2018

POLITIK APA KEJAM

POLITIK APA KEJAM

Mesin politik ya di partai, banyak partai mengatakan paling jujur dan tidak pernah korupsi, nyatanya orang-orangnya begitu rapihnya menampakkan topeng palsu dengan mengatasnamakan mereka partai jujur. Padahal jika dilihat lebih seksama, kepentinganya untuk para kroni-kroninya, rakyat kecil yang menjadi alas perjuangan pun hanya jadi tumbal demi kemenangannya. Para calonnya berkeliaran untuk menyebarkan uang, demi menjadi penguasa di negeri ini meski rakyat kecil yang jadi tumbalnya.

Tatkala mereka masih membangun kekuatan sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, mereka pun seperti saudara. Mereka selalu bergandeng, tatkala mereka ini memiliki visi dan misi yang berbeda akhirnya pun pecah kongsi.

Tak hanya konflik di Pusat saja. Di daerahpun tak ketinggalan mereka berebut simpati rakyat, Bahkan sesama partaipun sampai-sampai saling jegal dan mengambil untung dan kesempatan. Bahkan urusan saksi pun menjadi rebutan.

Dan beberapa kasus yang melibatkan para politisi, partai dan para konstituen dalam konflik yang cukup sengit. Sehingga siapapun sepatutnya bersikap sewajarnya saja. Jangan karena begitu ngefansnya dengan seorang tokoh atau partai, harus mengorbankan persaudaraan sejati. Persaudaraan sebangsa dan setanah air.

Di saat kepentingan tersebut membutuhkan kerja sama, maka kerjasama pun dibentuk. Namun akan mudah bubar kerjasama tatkala kedua kelompok saling memiliki tujuan yang berbeda.

Politik itu kejam, bagi saya yang masyarakat awam. Bagi para politisi kekejaman politik dianggap sebagai bumbu wajib dalam kompetisi dan hiruk-pikuk pesta demokrasi. Tak ada kawan maupun lawan yang sejati. Yang ada adalah kepentingan untuk meraih kemenangan dalam pemilihan umum.  Meskipun demikian, tak patut pula prinsip "kejam" itu dengan mengorbankan rakyat miskin, awam, yang tak mengerti urusan politik.

No comments:

Post a Comment