ANAK JALANAN
Biasanya minggu pagi bersama anak saya Ufa Olah raga jalan santai ngitari alun-alun Banjarnegara setelah capai dilanjut makan pagi di sekitaran wisata kuliner melihat kerumunan anak-anak umur sekitar belasan tahun, laki-laki dan perempuan yang biasa kita temukan nongkrong dan tidur di emper toko atau bangunan kosong bersama-sama dengan kehidupan bebas. Bermodalkan gitar kecil/gitar kencrung, satu gitar kencrung yang menemani bisa 3 sampai 5 anak untuk ngamen ke suatu tempat untuk menghasilkan beberapa koin uang. Hasilnya untuk makan dan lain-lain.
Anak jalanan memiliki konotasi yang negatif, namun pada dasarnya dapat juga diartikan sebagai anak-anak yang bekerja dijalanan yang bukan hanya sekedar bekerja di sela-sela waktu luang untuk mendapatkan penghasilan, melainkan anak yang karena pekerjaannya maka mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik secara jasmani, rohani dan intelektualnya, nilai pendidikan dan kasih sayang semakin menurun. Anak dimotivasi untuk bekerja dan menghasilkan uang.
Kemiskinan bukanlah satu-satunya factor penyebab timbulnya masalah anak jalanan. Dengan demikian, adanya sementara anggapan bahwa masalah anak jalanan akan hilang dengan sendirinya bila permasalahan kemiskinan ini telah dapat diatasi, merupakan pandangan keliru.
Masalah anak jalanan adalah masalah yang sangat kompleks yang menjadi masalah kita bersama. Masalah ini tidak dapat ditangani hanya oleh satu pihak saja melainkan harus ditangani bersama-sama oleh berbagai pihak yang perduli permasalahan ini juga dapat diatasi dengan suatu program yang komprehensi dan tidak akan dapat tertangani secara efektif bila dilaksanakan secara persial. Dengan demikian kerja sama antara berbagai pihak, pemerintah, LSM, masa media mutlak diperlukan.
No comments:
Post a Comment