HARI ANAK
Mewujudkan Indonesia Layak Anak (Idola) yang ditarget pada 2030 mendatang, rasanya masih jauh dari realisasi. Namun jika tidak dikejar, negeri ini makin jauh dari impian anak-anak yang mendamba jadi surganya.
Kabupaten/kota harus lebih dulu menjadi kabupaten/kota layak anak (KLA). Kabupaten berlomba mengejar status layak anak. Kabupaten Banjarnegara apakah sudah layak anak, kelihatnya tidak ada tempat khusus anak, semoga bisa dipikirkan, untuk adanya fasilitas khusus anak.
Semoga saja, daerah tidak hanya mengejar status KLA dan atau semata prestise, pencitraan kepala daerah atau apapun semacamnya tapi pada benar-benar berorientasi pada kenyataan melayani dan menyayangi anak.
Sebab, untuk benar-benar menjadi KLA yang benar-benar ideal tidaklah gampang, Harus terpenuhi setidaknya 24 indikator utama pemenuhan hak dan perlindungan anak yang terhimpun dalam enam cluster KLA mencakup; Kelembagaan; Kesehatan dasar dan kesejahteraan; Pendidikan, pemanfaaatan waktu luang dan kegiatan budaya; Perlindungan khusus; Hak sipil kebebasan; Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif.
Dari sisi kelembagaan, indikator yang diukur diantaranya adanya perda KLA, keterlibatan masyarakat, dunia usaha dan media. Indikator kesehatan dasar dan kesejahteraan mencakup persalinan di faskes, prevalensi gizi, faskes dengan pelayanan ramah anak, air minum dan sanitasi hingga kawasan tanpa rokok. Terpenting dari sisi lingkungan keluarga yang memegang pengaruh besar bagi tumbuh kembang anak. Keluarga menjadi lingkungan terdekat yang pertama kali dikenal oleh anak.
Anak memang sangat layak mendapatkan surganya curahan perhatian dan kasih sayang. Sebab itu tak berlebihan jika John F. Kennedy, Politikus dan Presiden ke-35 Amerika Serikat mengatakan,”Anak adalah sumber daya paling bernilai di dunia dan dia adalah harapan terbaik untuk masa depan.” Selamat Hari Anak Nasional!
Http://sigitharjonoufa.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment