Thursday 27 August 2020

POL ITIK

POL ITIK

Politik itu sederhana. Ketika kau mengulek cabai menjadi sambel kesukaanmu, ingatlah bahwa itu semua urusan politik. Apa kau lupa, pernah marah karena harga cabai melambung tinggi? Kemarin, belum lama, harga daging ayam di pasaran anjlok, masyarakat konsumen girang, tetapi peternak dan penjual ayam naik pitam hingga protes dengan cara membagi-bagikan ayam mereka secara gratis. Kejadian serupa pernah menimpa petani tomat, ketika mereka membuang hasil panennya ke jalanan sebagai protes karena harga tomat rendah sekali. 

Begitulah, bahkan untuk urusan jumlah uang yang harus kita keluarkan dari kantong untuk membeli barang-barang pun, ada keputusan politik di belakangnya, yang kadang rumit, sampai bisa membuat seorang menteri jadi kurang tidur. Kalau kau buruh, atau guru honorer, atau karyawan kontrak, dan merasa upahmu rendah, tenang, politik bisa memperjuangkan tuntutanmu. 

Politik adalah jawaban bagi setiap persoalan kita. 

Seorang pakar akan berkata begini: politik adalah upaya untuk membuka celah kemungkinan bahwa sesuatu yang tidak dihitung menjadi dihitung dalam tatanan sosial serta memiliki kesinambungan yang kontingen pada beberapa subjek-subjek lainnya. Terdengar agak memusingkan? 

Lupakan, dan bayangkan saja ini: dengan politik, kita memilih pemimpin-pemimpin yang kita dukung, kita percaya, kita cintai, lewat sebuah hajatan besar pesta demokrasi yang gegap gempita --bahkan pada hari itu kita diberi libur (terima kasih, politik!) khusus untuk mencoblos, memberikan suara kita dengan bebas. Alangkah indahnya demokrasi. Lalu, setelah suara kita dihitung, dan pemimpin yang kita pilih kalah, kita masih bisa menggugatnya dan membawanya ke sidang perselisihan hasil pemilu ke sebuah mahkamah yang nantinya akan memberikan keputusannya. 

inilah politik. Apalagi yang kamu harapkan? Apakah terlalu sulit untuk memahaminya? Jadi, apakah politik itu? Apakah masih perlu penjelasan?

Http://sigitharjonoufa.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment