ILMU
"Ilmu itu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, ia akan sombong. Jika ia memasuki tahapan kedua ia akan tawadhu’. Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya”.
Banyak orang mencari ilmu di berbagai tempat tapi hanya untuk kesombongan dan bisa cerita kepada orang lain bahwa sudah ngambil ilmu dari berbagai tempat padahal belum punya ilmu sama sekali. Maka terjadi Godaan untuk menganggap semua ketinggalan ilmunya, kuno dan tak tahu perkembangan terkini.
Sombong yang mewujud ini barangkali pada awalnya tak terasa benihnya. Ia tumbuh perlahan dan membakar kesadaran bahwa semua orang pada dasarnya tak boleh direndahkan, apalagi diremehkan.
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. terkena kembali kepada kita sendiri. Apa pun yang dilakukan untuk menutupi diri agar tampak tinggi dan mulia dari orang lain akhirnya justru bisa berakhir dengan sesuatu perbuatan yang memalukan nama baik sendiri.
Ketawadhu'an ini tumbuh berkebalikan dengan sifat sombong. Bila sombong menjadi dominan dalam hati seseorang, maka rasa tawadhu' mengecil proporsinya. Sebaliknya, bila rasa tawadhu ini semakin besar, maka sikap sombong perlahan menyusut.
Menuntut ilmu ternyata semakin merasa tidak ada apa-apanya. Ia semakin merasa kecil. Hal ini terjadi karena di tahap ini dia merasa ilmu itu seperti lautan yang begitu luas. Ketika dia mendapat satu ilmu, maka di dalam dirinya akan merasa kurang, dia haus akan ilmu, dan bahkan mengabdikan seluruh hidupnya untuk terus belajar dan belajar meraih ilmu sebanyak-banyaknya.
Ilmu yang terus dibagi tak akan pernah habis. Ibarat mata air, justru bila terus menerus digunakan akan memperlancar alirannya dan membuang sisa-sisa genangan yang mungkin justru bisa membusuk.
Http://sigitharjonoufa.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment